Friday, 31 August 2012

The Adventure Begins ! Term 3



Semester 3 didepan mata, Setelah melalui 2 bulan liburan di rumah kini aku harus kembali BERTARUNG untuk semester selanjutnya.
Semester 3/ Term 3 adalah semester awal kembali aku harus mengumpulkan 24 sks selanjutnya dan aku berharap(juga berusaha) supaya aku dapat mencapainya lagi !
Aku mengambil 21 sks. Aku berusaha memaksimalkan sks yg aku dapat. Dari 22 sks maksimal aku mengambil 21 sks. 7 kelas yang aku ambil semester ini.

Aljabar Linier --> 3 Sks
Matematika Dasar 1 --> 3 sks
Matematika Diskret 2 --> 3 sks
MPK Agama Kristen --> 2 sks
PSD --> 4 sks
PPW --> 3 sks
SDA --> 4 Sks

Jumlah 21 sks. Dan aku harap dapat lulus semua jadi "tinggal " lulus min 3 sks di semester berikut supaya lolos evaluasi (lagi)
Ada cerita unik, mungkin biasa aja sih..Jadi seperti biasa para siswa mengambil kelas yg dianggapnya mudah/ nilai bagus/dosen enak tetapi aku sayangya tak dapat kelas itu. Karena wow 120 pendaftar ! Hahaha..favorit sekali..Akhirnya aku pilih kelas lain..
Itu saja sih, semoga dengan aku pindah ke kost di kukel dan dapat teman satu fakultas di sana bisa membantu aku dalam mengarungi bahtera kuliah di UI ini.
Semoga Tuhan memberkati aku, kuliahku, dan segala pergumulanku. Amin

Friday, 10 August 2012

14 Agustus ??



14 Agustus..Spesial bagiku. 14 agustus bukanlah tanggal ultahku, bukan tanggal aku masuk di UI atau aku mendapat sesuatu yang luar biasa padat tanggal itu namun, itu adalah tanggal dimana seseorang yang aku sayangi ultah.
Sayang selain Tuhan, Orang tua dan saudaraku. Ia adalah ultah seorang perempuan yang pertama kali aku tembak*maksudnya menyatakan cinta* namun sayangnya ditolak. Hiks..hiks..
Perempuan yang sejak SD, sampai sekarang yang tetap masih teringat di pikiranku.
Anyway, aku sih fine-fine aja, karena ia menolakku karena pengennya sih jadi teman aja dan aku juga tahu aku dan ia berbeda daerah. Sekarang aku di depok dan ia sekarang dimana setelah lulus ini aku tak tahu. LDR tidak menarik baginya. Disamping itu aku juga ga ganteng sih. *Sedihnya*
Meskipun begitu aku tetap menunggunya, menunggu dan menunggu.
Setiap ultahnya aku berusaha memberikan sesuatu yang tetap untuknya. Kini 4 hari lagi, aku jadi bingung. Enaknya aku berikan apa ya??
Semoga nanti bisa memberikan yang terbaik untuknya. Amin.

Satu kelas 120 peminat ?? What??

Itulah yg terjadi barusan, saat semua cepet-cepet milih kelas yg terbaik untuk setiap matkulnya dan aku terlambat 13 menit dalam mengisi. Dan guess what. Kelas MatDis 2 Bu Aminah terisi penuh bahkan kelewat batas. Dari 58 kursi maksimal, peminatnya sampai 120 orang. Sekitar 2 kalinya lebih 4 orang malahan. Luar biasa.
Sedangkan 4 kelas lainnya. Notabene ada 5 kelas yang ada. Lainnya sedikit sekali. Ada apa dengan kelas yang satu ini ? Apakah nilainya mudah ? Bagus-bagus?.
Sebenarnya akupun ikut memilih disitu, tetapi setelah beberapa pertimbangan. Kalau yang berhasil milih disitu pasti tak akan mau pergi dan yang lain terpaksa pindah. Sekarang tinggal 80 orangan yang berada di kelas bu Aminah. Masih diluar batas. Mencoba dan berdoa yang lain meninggalkan kelas tersebut. Satu persatu.
Ah..kelas idaman..Next. Bicara dengan kelas yang lain. Karena aku sudah mempersiapkan sebelumnya, aku jadi tahu kelas mana yang sesuai jadwalku. Belajar dari pengalaman dahulu yang rebutan kelas. hahaha...Jadi kini aku bisa lebih mengatur jadwalku.

Semester 3 ini aku memilih SDA, PPW, Alin, Matdis 2, PSD + MPK Agama bila nanti sudah dibuka. Susah..susah ya. tapi ga masalah dengan TUHAN apapun bisa. Ya Tuhan Yesus kiranya apa yang kupilih ini baik dan lulus semua. Amin.
Anyway, Sebenernya sih mau nambah MatDas 1, tapi kelihatannya sulit dibarengi ma Alin yang luarbiasa itu. Gila...plus gengsi sekelas ma adik kelas(tampar muka sendiri 100 kali).
Semoga lulus semua 19 sks dan semoga semester 4 aku cuma tinggal nyicil 5 sks aja..amin!!!

Sunday, 5 August 2012

IDE Film : Film The Hipnotist

Ide ini saya dapat setelah melihat film Inception, Usual Suspect, The Dark Knight,

Saya beri judul "THE HIPNOTIST"
*sebelumnya ini adalah cerita fiksi, semua yang ada didalamnya sebagian besar adalah palsu. Ini hanya cerita biasa untuk hiburan*

Permulaan, film ini akan mengungkap sisi hitam dari hipnotis. Bahwa Hipnotis itu dapat membuat seseorang kaya dengan terhormat seperi atraksi di TV atau show di panggung atau dengan cara tak terhormat dengan menghipnotis orang dan menrampok uangnya sedangkan orang tersebut tak tahu apa yang dilakukannya. Hipnotis mempunyai tingkatan,
1. Tingkatan Awam/Pemula
Tingkatan yang rendah yang banyak dipelajari oleh kaum yang baru belajar hipnotis. kadang gagal kadang berhasil.
2. Tingkat Advanced
Tingkatan ini seseorang dapat menghipnotis orang yang kemungkinan berhasilnya 99% dan jarang terdapat kesalahan. Ia dapat menyuruh orang melakukan apa yang ia mau tetapi dengan sugesti dan orang tersebut harus 'rela' pikirannya dihipnotis.
3. Tingkatan Master
Tingkatan ini orang mau tak mau bila sudah terkena hipnotis tingkat ini. Ia pikirannya dapat diperalat seseorang. Ia dapat melakukan apa yang diperintahkan orang tersebut. Tertapi si penghipnotis tidak dapat menguasai sepenuhnya pikiran orang tersebut. Orang yang terhipnotis dapat melawannya, ia dapat memberontak sesuai dengan kemampuannya. Apabila kekuatannya alam bawah sadarnya melebihi kekuatan hipnotis dari si penghipnotis maka ia akan tersadar.
4. Tingkatan Dewa
Tingkatan tertinggi dalam hipnotis. Seseorang dengan tingkatan ini dapat mengontrol pikiran orang. Bahkan lebih dari seorang. Satu peleton prajurit pun bila sudah terkena hipnotis tingkat dewa tak akan pernah tahu apa yang dilakukannya. Semua terkontrol oleh si penghipnotis dan ia mau tak mau harus melakukan apa yang diperintah olehnya.

Hanya segelintir orang di dunia yang dapat menguasai tingkat Dewa dalam hipnotis. Salah satunya adalah Kevin. Pemuda Indonesia yang dapat menguasai hipnotis tingkat dewa.

Friday, 3 August 2012

Artikel menarik : Sudahkah Anda Menghargai Yang (Tidak) Berpuasa?

Artikel ini saya kutip seluruhnya dari berita.yahoo.com oleh Marmi Hidayah | Ramadhan Mubarak pada tanggal 2 Agustus 2012.


Puluhan satuan polisi pamong praja, petugas keamanan berseragam milik Pemkot Serang, Banten, minggu lalu menggerebek rumah makan yang buka siang hari. Mereka diminta menutup rumah makan, buat yang menolak terancam dicabut izin usahanya.

Seorang pelayan yang restorannya dipaksa tutup, mengaku setiap puasa Ramadan biasanya selalu buka. Maklum, di kawasan Kaligadu, pelanggan tak pernah sepi karena banyak juga warga non-muslim. “Untuk menghargai warga muslim yang sedang beribadah, kami menggunakan penutup. Tapi kalau ada warga muslim makan ke sini, kami tidak enak menolaknya,” lanjut pelayan di sana.

Peristiwa serupa juga terjadi di kota lain. Di Sumatera Barat, Cilegon, Banten dan Bandung banyak pengusaha makanan menerima ancaman senada oleh organisasi massa tertentu. Menurut K.H. Sukana, Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Iksan Al Mubarokkah (Pondok Pesantren Eksekutif) Bandung, Jawa Barat, sikap memaksa seperti itu kini mulai mengarah ke sikap anarkis. “Ini berpotensi merusak citra masayarakat muslim lantaran dianggap tidak mampu menahan diri untuk bertoleransi terhadap mereka yang berbeda agama,” tegasnya.

“Saya pribadi tidak setuju tindakan sweeping, apalagi dilakukan secara anarkis. Dalam arti jangan menzalimi atau merugikan dunia usaha meski dalam pelaksanaannya telah melanggar aturan pemerintah,” jelas Sukana, yang juga Dosen Pendidikan Agama Islam Institut Manajemen Telkom di Bandung.

Aksi anarkisme hanya akan merusak citra umat muslim, dan bisa menimbulkan kesan masyarakat Muslim yang tidak bisa menahan diri dan tak bertoleransi. “Padahal, Islam adalah agama perdamaian.” tutur Sukana.

“Arti Islam itu sendiri adalah untuk keselamatan dirinya, menyelamatkan orang lain, tunduk, patuh dan berserah diri. Jadi arti islam harus dimaknai dan diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat serta berbangsa,” tambahnya lagi.

Selain menghimbau agar umat Islam bertoleransi pada mereka yang tidak berpuasa, Sukana juga mengingatkan pemerintah agar konsisten dalam penerapan aturan. Jika memang melarang tempat hiburan buka siang hari misalnya, aturan itu harus ditegakkan. Bila peraturannya jelas, maka takkan menimbulkan keresahan di masyarakat.

Bukan mustahil, lanjutnya lagi, upaya menutup restoran secara paksa atau sweeping terjadi karena kekecewaan masyarakat terhadap pemerintah yang hanya membuat aturan sebatas jam operasional tempat hiburan. Sebab, pelaksanaannya di lapangan tidak dijalankan secara konsisten.

“Akibatnya timbul ketidakpercayaan, kemudian ada kelompok masyarakat yang beraksi sendiri,” ujarnya. Namun Sukana menegaskan, dia tetap tidak mendukung sikap anarkis.

Menurut dia, yang seharusnya terjadi adalah, pemerintah menegakkan aturan dan masyarakat maupun organisasi massa sebatas pendorong agar menerapkan aturan yang sudah dibuat. Sebaiknya rangkul masyarakat yang ingin berkontribusi terhadap penegakan aturan selama Ramadan, sehingga semuanya terkontrol.

Secara terpisah, Pendeta Mori Sihombing, Praeses Distrik VIII HKBP mengingatkan bahwa masyarakat Indonesia sangat heterogen. Karena itu, dia mengharapkan agar ada saling menghargai serta toleransi antarumat beragama.

Termasuk pada Ramadan ini. Dia menyarankan agar masyarakat non muslim pun menghargai hak-hak masyarakat muslim untuk berpuasa. “Hendaknya toleransi ditunjukkan dengan tidak makan minum di tempat umum. Ketika mereka bertandang ke tempat kita, jangan suguhkan makanan dan minuman karena mereka sedang menjalankan ibadah puasa,” ujarnya lagi.

Selain itu, menurut Mori dalam melakukan komunikasi di mana pun janganlah mengeluarkan perkataan-perkataan yang menyinggung perasaan. “Kita harus ikut menjaga hati saudara-saudara kita untuk bisa menjalankan puasa dengan tenang. Jangan sampai kita melukai hati orang,” katanya.

Sejalan dengan itu, Pendeta Mori juga mengharapkan agar umat muslim yang sedang melaksanakan ibadah puasa bisa menghargai pemeluk agama lain. “Ini diartikan dengan tidak memaksa orang lain untuk ikut tidak makan dan minum, hanya karena mereka sedang berpuasa,” jelasnya.

Karena itu, terkait dengan upaya penutupan paksa restoran misalnya, dia minta agar pemerintah melindungi hak-hak masyarakat termasuk pengusaha. “Harus dilihat pula nasib para pegawainya. Dari mana mereka mendapat gaji bila usahanya ditutup.” tambahnya.

Jadi pada intinya, sikap saling menghargai sangat diperlukan dalam bersosialisasi di lingkungan kehidupan masyarakat yang heterogen ini. Di antaranya dengan tidak menghentikan usaha masyarakat seperti penutupan paksa tempat makan. Sebab masih banyak masyarakat lain yang membutuhkan tempat usaha tersebut.

Sebagaimana diketahui, sebelumnya Kapolda Metro Jaya Irjen Untung S. Rajab telah menginstruksikan jajarannya untuk melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap tempat hiburan yang melanggar jam operasional. Hal itu dilakukan juga untuk menghindari aksi sweeping yang dilakukan kelompok masyarakat yang sebenarnya tidak perlu, karena sudah dipantau oleh polisi.

Menurut pendapat saya, sih memang benar kita harus menghargai sesama manusia, kita juga harus menghargai agama lain tetapi jangan sampai kita menghancurkan bisnis, pekerjaan, sumber uang dan tempat mereka bekerja. Bila tempat mereka bekerja di rusak, ditutup paksa, dan mengancam mereka. Bukankah itu malah menambah dosa?
Untuk referensi saja ditempat saya tinggal-bukan penulis- warganya toleran sekali, warung tetap buka, tanpa sekat, tanpa penutup, Karena memang hakekatnya warung itu tempat makan, kalau mereka tutup bagaimana mereka akan mendapat uang?. Ada juga warga yang berpuasa menghormati yang tidak puasa dan kadang membiarkan mereka yang non-muslim makan berdekatan dengan mereka,mungkin karena kelaparan, karena mereka tahu bahwa ini memang "ujian" dan mereka harus menghadapinya. Yang non-muslim pun menghargai yang muslim dengan tidak makan dan minum di tempat umum dan sedikit "sembunyi-sembunyi".

Bila sesama manusia saling menghargai, bukankah indah dunia ini?
Tak ada perpecahan, tak ada perselisihan, tak ada perkelahian semuanya DAMAI...