Kejadian ini terjadi tadi siang, jumat, 6 September 2013. Tepatnya di kantin Psikologi. Bagi yang sering datang ke kantin ini, pastilah sudah tahu bila saat makan siang, kantin ini sangat ramai dengan kumpulan mahasiswa, staff, pekerja sekitar psikologi yang ingin mengisi perut mereka.
Saya tergoda ke kantin ini karena disini ada lapak yang menjual steak harga mahasiswa banget. Setelah memesan steak, saya menunggu di salah satu bangku. Tapi sialnya aku, beberapa detik setelah duduk,orang dibelakangku mengeluarkan sebuah rokok dan menghisapnya. Lalu teman-temannya lain yang mungkin adalah "geng"nya, membuka rokok juga dan ikut-ikut menghisapnya.
Aku yang dari kecil mempunyai sedikit sakit paru-paru melihat itu ingin rasanya menegur. Karena bila tidak, asap rokoknya akan masuk ke pernafasan dan menambah kesesakan paru-paruku. Lalu ada dua temanku dari fasilkom juga datang didepan bangkuku dan memesan makanan. Wah..aku mau pindah supaya tidak ketularan asap, tidak enak saja kalau temanku baru duduk, kok aku pindah. Dikiranya nanti aku ada rasa jengkel atau sesuatu sama mereka, padahal tidak. Akupun berusaha tetap duduk, sambil menunggu pesananku datang.
Kantin psikologi makin ramai, Malahan ada lagi yang merokok, padahal di tembok dekat bangku ia makan ada tulisan "KAWASAN BEBSAS ROKOK". Aku tidak habis pikir, nekat banget tuh orang. Darah diubun-ubun rasanya, paru-paru semakin sesak. Ingin aku tegur mereka, "Mas, jangan merokok disini mas !" Tapi aku orangnya "berfikir kedepan". Bila aku menegur mereka, tiba-tiba dia marah, gengnya hajar aku. Bonyok, gimana nasibku nanti ? Belum juga pacaran, ditolak puluhan kali, wajah tambah ancur gini?
Disisi lain, memangnya siapa aku? Aku bukan orang psikologi ? Aku orang fasilkom. Nanti kalau di cerca, "Elo tuh bukan anak sini! Cari masalah loe ?". Waduh.. Bisa-bisa terjadi pertempuran antar fakultas nanti.
Akhirnya aku menutup hidungku, tapi malah setelah selesai satu batang rokok, beberapa dari mereka nambah lagi! Dengan terpaksa dan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, aku pergi ke bangku yang lebih jauh dari mereka dan temankupun paham dengan sikapku itu. Bila aku tidak tahan dengan asap rokok.
Saya rasa benar apa yang dikatakan oleh beberapa dosen tamu (untuk matkul, MPK, Fisdas, Matdas)dari fakultas lain yang mengajar di fasilkom dan beberapa kali makan di kantin fasilkom, bahwa fasilkom lebih bersih dari kantin fakultas seberangnya. Pernah juga ada pengalaman heroik kalau mau dibilang, saya kagum dengan anak astro. Ada mahasiswa lain yang mampir ke kantin fasilkom dan merokok, mereka tak tau atau tak mau tau bahwa di fasilkom dilarang merokok. Anak astro tersebut melaporkan hal itu pada salah satu dosen dan dosen tersebut beserta seorang satpam langsung menghampiri orang yang merokok itu dan menegurnya serta menyuruhnya mematikan rokok.
Konklusi dari pengalaman saya, saya tidak punya dendam atau tak menghalangi mereka-mereka yang merokok akan tetapi, tau tempat dan keadaanlah. Tempat keramaian janganlah merokok, hargai orang lain. Kalau merokok boleh, asal asapnya kamu telan tidak apa-apa.
No comments:
Post a Comment