Wednesday 28 August 2013

TV Indonesia sekarang, Rating Oriented kah ?

TV adalah sebuah penemuan yang luar biasa. Acara di dalam sebuah televisi dapat memberi pengetahuan bahkan info-info terbaru disekirar kita. Bila terdapat isu-isu selebritis baru, kita dapat melihatnya di TV. Bila ada bencana, maupun tragedi atau kita ingin refreshing sejenak dengan menonton acara hiburan, TV menyediakannya. Akan tetapi sekarang ini, TV Indonesia seperti kekurangan ide untuk menyuguhkan sesuatu yang bermutu maupun acara yang menambah pengetahuan. Ada sih beberapa acara di TV Swasta yang benar-benar memberikan pengetahuan, seperti FENOMANIA HITS di ANTV, ON THE SPOT di Trans7, DOLPHINO di Trans7, Jendela di MNCTV dan sejenisnya. Program yang seperti itulah yang menurut saya bagus dan mendidik. Bukannya program Alay-alay musik maupun humor yang mengejek fisik manusia.


Lantas! Mengapa program tersebut masih ada bahkan kini salah satu program tersebut menginjak umur yang ke 5 ? Tidak lain tidak bukan adalah rating ! RATING yang tinggi membuat TV Swasta meneruskan sebuah program TV. Bagus tidaknya program, mereka bergantung pada rating. Salah satu lembaga yang mereka acu dalam menentukan rating program TV mereka (Program-program TV Swasta) adalah NIELSEN. NIELSEN memberikan salah satu jasanya yaitu memberikan rating program TV berdasarkan sampling di beberapa rumah tangga di Indonesia. Simplenya, Nielsen memonitor TV dan acara apa yang ditontong orang Indonesia kebanyakan. Metodenya persis dengan Quick Count di pemilu tapi lebih kedalamnya seperti presentasenya berapa, keluarga dari tingkat apa, daerah mana saja, itu hanya NIELSEN yang tau.
Kembali ke masalah rating, penulis pernah ke beberapa stasiun TV dalam rangka acara kampus dan organisasi dan dalam kunjungan itu penulis menemukanbeberapa fakta dalam pertelevisian kini.

Program TV yang rating menurut rating jelek, maka akan di ubah jam tayang atau ditambah artis baru maupun bintang tamu yang menghibur. Supaya rating naik, namun bila tidak naik maka akan dibungkus dan diganti program baru. Nah, disini saja sudah ketahuan bahwa TV kini mementingkan rating. Memang sih rating adalah acuan supaya tahu masyarakat suka program yang seperti apa. Bila kita lihat salah satu atau beberapa TV Swasta ada yang satu bulan acara ganti, bulan lain PROGRAM BARU lagi. Padahal program itu bagus, namun mengapa ganti program lain ? Semua karena rating. Bila rating buruk, maukah IKLAN nongol di TV tersebut ? Maukah sponsor terus membiayai program itu ?
Program TV yang bagus ratingnya akan "dicoba" diulang-ulang kembali di TV. Nah, kenapa mereka terus mengulang acara TV yang sama? Pastilah karena bagus. Tapi dikarenakan beberapa alasan acara tersebut hanya tayang beberapa hari. Sebut saja sebuah ACARA SAHUR kemarin yang ratingnya bisa dibilang BAGUS dengan GOYANG mautnya, dan twitter full dengan tag acara tersebut. Tetapi mereka terbatas dengan waktu puasa yang hanya 1 bulan. Jadi mereka  tidak mau kehilangan rating dan iklan jadi mereka(pihak TV Swasta) menayangkan kembali acara tersebut dengan judul berbeda.

Penulis sebenarnya, kangen dengan program-program terdahulu yang bagus. Seperti JOHN PANTAU di TransTV. Program tersebut mengkritisi kelakuan orang Indonesia saat ini dengan cara berbeda. Lucu dan kocak serta menambah pengetahuan. Lalu, ANIME-ANIME yang bagus seperti ONE PIECE, DIGI CHARAT, BAKABON, NINJA HATORI, DETECTIVE CONAN dsb. Saya suka sekali dengan anime-anime tersebut, akan tetapi seiring berkembangnya jaman, TV jarang menayangkan anime. Karena, INI RAHASIA YA, saya pernah diberi tahu bahwa KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) semakin keras dalam menyensor acara yang tayang di TV. Bila anime ada kekerasan, ga boleh tayang. Bila ada darah, ga boleh tayang. Bila ada sedikit, parno, ga boleh tayang. Bahkan iklan CAT yang msedikit mengkibaskan rok, harus ada tulisan sensor(INI PENULIS KETAWA KEBAHAK-BAHAK SAAT NULIS INI). Memang ada batasnya sih, tapi kalau begini apa anak-anak sekarang harus lihat program alay-alay ataupun sekumpulan anak yang nyanyi cinta-cintaan sambil bilang EAA..EAA ? (Sabarlah anak yang lahir di saat ini, anda lahir disaat yang tidak menyenangkan). Lalu program yang paling saya gemari dahulu adalah, FAMILY 100 atau FAMILY 2000, lupa penulis namanya, hehe, Program itu memberi pengetahuan dan mengadu ketangkasan keluarga dalam menjawab pertanyaan. Wah dulu penulis sampai bela-belain nonton walau hujan deras, kan antena di rumah penulis di atas genteng plus gunung jadi takut kena petir. Ini jangan ditiru ya :D.

Any way, saya harap TV sekarang jangan lah mementingkan rating. Pentingkanlah isi dari acara. Rating itu perlu, bagus itu perlu namun acara yang baguskan bukan hanya melulu rating. Kangen masa lalu, saat TV bukan Rating oriented dan masih banyak program-program bermutu.

Salam,

Penulis bukan promosi ya dengan menyebutkan acara-acara TV diatas, namun ini murni opini saya saja. :D

No comments:

Post a Comment